Selasa, 11 November 2014

Gasifikasi

Gasifikasi adalah proses oksidasi parsial dimana sumber karbon seperti batu bara, gas alam, atau biomassa dipecah menjadi karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2), plus karbon dioksida (CO2) dan kemungkinan molekul hidrokarbon seperti metana (CH4). Atau merupakan suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran.
Gasifikasi bukan merupakan teknologi baru. Hal tersebut telah dikembangkan pada tahun 1800an dan dimanfaatkan sebagai tenaga pada mesin kendaraan pembakaran dalam (Internal Combustion Engine) selama Perang Dunia kedua. Gasifikasi merupakan salah satu teknologi yang sangat fleksibel untuk menghasilkan hidrogen dengan pembakaran yang bersih (clean-burning) yang dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan dan pembangkit listrik. Hidrogen dan gas dari batu bara lainnya juga dapat digunakan untuk bahan bakar pembangkit turbin atau sebagai bahan kimia “building blocks” untuk cakupan produk yang komersial.
Gasifikasi pada suhu rendah berkisar antara 700-1000 deg C akan menghasilkan gas yang memiliki level hidrokarbon tinggi dibandingkan gasifikasi pada suhu tinggi. Akibatnya, gas tersebut dapat langsung digunakan untuk pembakaran yang dapat menghasilkan panas atau listrik melalui steam turbine atau untuk menjalankan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) untuk pembangkit listrik. Sistem gasifikasi pada suhu rendah dapat diintegrasikan dengan siklus turbin gas utuk pembangkit listrik atau disebut juga dengan IGCC (Integrated Gasification Combined Cycle).
Gasifikasi pada suhu tinggi yaitu pada suhu 1200-1600 deg C menghasilkan sedikit hidrokarbon tetapi menghasilkan CO dan H2 dalam porsi yang lebih besar. Contoh proses gasifikasi ini adalah proses pembuatan gas sintesis (syngas atau biosyngas) yang dapat digunakan untuk mensintesis hidrokarbo rantai panjang menggunakan teknik Fischer-Tropsch (FT). Jika rasio H2 terhadap CO adalah 2:1, teknik FT dapat digunakan untuk menkonversi syngas menjadi biodiesel sintetis kualitas tinggi.
Selama proses gasifikasi, reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat dikondensasikan), dan gas permanen. Media yang paling umum digunakan dalam proses gasifikasi adalah udara dan uap. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah tetapi disisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana.
Beberapa keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu :
1.  Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.
2.  Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya.
3.    Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi.
4.    Mampu mengurangi jumlah sampah padat.
5.    Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang berbahaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar