Valve
adalah alat yang digunakan untuk mengatur dan mengarahkan atau mengontrol
aliran fluida. Fungsi utama valve
adalah merubah, membangkitkan, atau membatalkan sinyal untuk tujuan
pensensoran, pemproses, dan pengaturan. Kegunaan valve
adalah mengendalikan sebuah proses cairan, dalam posisi terbuka cairan akan
mengalir dari sisi yang bertekanan tinggi menuju sisi lain yang bertekanan
rendah. Valve
banyak di temui dalam kehidupan sehari hari, misalnya kran, valve tabung gas,
valve mesin cuci, valve bahan bakar kendaraan dan masih banyak lagi.
Secara
umum, pengoperasian valve adalah secara manual dengan merubah posisi sudut
sebuah pegangan / tuas , pedal maupun roda. Namun, di bidang industri banyak
dipakai sistem otomatis dengan pengontrol, ada beberapa cara pengontrolan valve
(cara mengontrol valve) misalnya dengan tenaga hydraulik, pneumatik dan
elektrik. Semua jenis valve, pada umumnya memiliki tiga bagian penting yaitu: Aktuator, Body dan Disc.
Macam-macam
valve, diantaranya :
A. Berdasarkan Aktuator
Dilihat
dari metode operasinya atau jenis aktuatornya, valve dibagi menjadi dua jenis
yaitu:
1. Manual
Valve: dioperasikan secara manual
2. Control
Valve: dioperasikan secara terkendali / jarak jauh dengan menggunakan sistem.
Ciri-ciri
utama dari manual valve adalah untuk membuka dan tutup valve nya harus
dilakukan secara manual dengan cara diputar handwheel / tuasnya. Jenis ini
sangat banyak kita jumpai di sekitar kita baik di rumah ataupun diberbagai
fasilitas umum.
Sedangkan
Control Valve, merupakan jenis valve yang tidak mudah ditemui disekitar kita
dan hanya digunakan untuk keperluan industri saja. Sebuah control valve
biasanya membutuhkan sistem yang digerakkan oleh udara bertekanan / pneumatik,
liquid bertekanan / hidrolik ataupun motor listrik, tergantung dari tipe-tipe
desainnya dan kebutuhan proses.
B. Berdasarkan Body dan Disc
Dilihat
dari jenis body atau bentuk tubuh valve dan disc atau bagian yang bergerak
didalam body, dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu:
1.
Globe
Valve
Globe
valve (ditunjukkan pada Gambar 1.) merupakan salah satu jenis tipe stop valve
yang digunakan untuk tekanan dan temperature yang tinggi. Globe valve biasa
digunakan untuk fluida cair (liquid), uap (vapor), gas dan cairan
korosif. Untuk membuka dan menutup katup, umumnya dilakukan dengan
memutar roda engkol. Globe Valve adalah valve yang
memiliki arah gerak linier dan dirancang sebagai stopping (menghentikan
aliran), membuka aliran, dan mengatur aliran. Untuk globe valve biasa
(konvensional) dapat digunakan sebagai isolasi dan throttling service. Meskipun
valve jenis ini menunjukkan sedikit lebih tinggi angka penurunan tekanan isbanding
dengan valve jenis lain (gate valve, plug dan ball valve). Globe valve secara dasar di desain untuk mengontrol
aliran. Pada umumnya tekanan diferensial (differential
pressure) maksimum pada disk tidak boleh melebihi 20% dari tekanan
maksimum upstream atau sekitar 200 psi (1380 kPa). Namun untuk jenis globe valve dengan list khusus mampu bekerja
melebihi besar tekanan tersebut. Globe valve dicirikan dengan bentuk body nya yang
bulat besar (menyerupai sebuah globe).
Keuntungan menggunakan globe valve:
a. Kemampuan menutup yang baik.
b. Kemampuan yang cukup baik untuk throttling.
c. Stroke yang lebih pendek, dibandingkan dengan gate
valve.
d. Tersedia dalam berbagai macam yaitu: Tee, Wye, dan
Angle sehingga mudah digunakan dalam berbagai aplikasi.
e. Mudah dan cepat dalam pemasangan,
f. Dengan disk yang tidak melekat pada batang sehingga
valve dapat digunakan sebagai stop check valve.
Kerugian menggunakan Globe
Valve:
a. Penurunan tekanan yang lebih tinggi (dibandingkan
dengan gate valve).
b. Membutuhkan tenaga yang lebih besar atau actuator yang
lebih kuat.
c. Throttling aliran
dibawah seat dan shutoff di
atas seat.
d. Harga
globe valve relative lebih mahal daripada valve lainnya.
Gambar 1. Globe
Valve
2.
Butterfly
Valve
Butterfly
valve seperti pada Gambar 2. Dicirikan dengan bentuk disc-nya pipih dan
bergerak menyerupai sayap kupu-kupu, bagian disc-nya berputar membuka atau
menutup pada porosnya. Butterfly valve memiliki turbulensi dan penurunan
tekanan (pressure drop) yang minimal. Valve ini bagus untuk pengoperasian
on-off ataupun throttling, dan bagus untuk mengontrol aliran zat cair atau gas
dalam jumlah yang besar. Keuntungan butterfly valve adalah
pressure drop yang rendah, minim perawatan, high capacity, dan good flow
control. Sedangkan kekurangannya adalah cenderung terjadi kavitasi pada aliran
dengan tekanan rendah sekalipun.
Gambar 2. Butterfly Valve
3.
Ball
Valve
Bentuk
penyekat valve jenis ini adalah berbentuk bola yang mempunyai lubang menerobos
di tengahnya. Valve ini dapat dengan cepat ditutup dan cukup kedap untuk
menahan fluida atau zat cair. Secara operasionalnya,
karena hanya memiliki seperempat putaran dari posisi tertutup ke posisi terbuka
begitupun sebaliknya. Maka sering disebut sebagai quarter turn valve. Ball
Valve memiliki bagian terpenting yang berupa sebuah bola berlubang lurus dari
satu sisi ke sisi lain yang di pasang sejajar dengan arah aliran pada rumah
valvenya. Arah dari lubang pada bola
inilah yang menentukan mengalir dan tidaknya cairan yang melalui rumah
valve/katup. Pada sisi tegak bola tersambung dengan bagian handel valve yang di
operasikan dari luar rumah valve. Gambar 3.
Merupakan ball valve. Keuntungan ball valve yaitu :
a. Handal
dalam mengontrol pada tekanan tinggi.
b. Handal
dalam volume tinggi.
c. Handal
dalam suhu yang tinggi.
d. Kokoh
dalam desainnya, dan yang tak kalah penting adalah ball valve.
e. Relative
lebih murah di banding jenis valve yang lainnya.
Gambar 3. Ball
Valve
4.
Gate
Valve
Gate
valve merupakan salah satu jenis stop valve yang digunakan untuk menutup dan
membuka aliran untuk tekanan yang tidak terlalu tinggi. Selain itu gate valve
juga berfungsi untuk mengontrol debit aliran. Aplikasi gate valve dapat
digunakan untuk oli, gas, udara, steam, dan cairan korosif. Gate valve dicirikan dengan bentuk disc yang
menyerupai pintu / gate yang bisa bergerak dari atas ke bawah untuk menutup aliran
fluida ketika diputar handwheel-nya. Gate valve dapat dilihat pada Gambar 4. Jenis
ini juga bisa dioperasikan secara manual atau terkontrol menggunakan sistem
pneumatik atau hidrolik.
Gambar
4. Gate Valve
5.
Check
Valve
Check valve berfungsi sebagai pengaman terhadap aliran balik fluida yang digunakan untuk tekanan rendah saja. Jenis valve ini hanya bisa mengalirkan fluida dari satu arah saja, dan apabila terdapat fluida yang mengalir berlawanan arah, secara mekanis valve ini akan tertutup dan menghentikan fluida. Biasanya digunakan untuk pengaman pompa terhadap aliran balik fluida yang dapat merusak motor pompa, atau digunakan untuk keperluan proses lain, dimana aliran balik fluida tidak diperbolehkan. Check valve bisa memiliki disc berupa swing atau ball.
Gambar 5. Swing Check Valve
Ket : Diambil dari berbagai sumber
Ket : Diambil dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar