Cacat
sambungan pada artikel plastik atau weld
line adalah defek yang sangat susah untuk dihilangkan, baik penyebabnya;
ketahanannya dan kenampakannya adalah sangat dipengaruhi oleh kelima komponen
utama dalam pemrosesan plastik sebagai berikut, meliputi :
- Desain part atau artikel
- Desain tool dan konstruksinya
- Pemilihan material dan handlingnya
- Pemrosesan
- Testing
karena
upaya untuk mengurangi dan memperbaiki isu weld
line ini terkait dengan kelima komponen diatas, pada tulisan kali ini akan
dibahas komponen yang pertama terlebih dahulu yaitu desain part atau artikel.
1. Desain
part atau artikel
Untuk
meminimize efek dari weld line, maka desainer harus mempertimbangkan performa
artikel dan pola aliran lelehan dari plastik ketika mulai memasuki mold (celah
cavity), yang juga adalah menjadi pertimbangan sebagai penyelesaian dalam
komponen kedua yaitu desain tool.
Desain
part atau artikel selanjutnya bisa diibaraktkan sebagai seni dalam menyatukan
kemampuan dari mesin produksi, kebutuhan pasar dan produk akhir artikel itu
sendiri yang harus berkualitas seperti diharapkan. Sebagai contoh apabila
hendak memproduksi part atau artikel dengan ukuran yang besar, maka dibutuhkan
beberapa gate atau multi gate tempat aliran memasuki mold (celah cavity), yang
selanjutnya memungkinan akan berakibat pada terjadinya weld line, bahkan
seringkali kita diharuskan mendesain suatu artikel plastik dengan feature
tertentu (plug play) untuk proses assembly di tahapan selanjutnya,
sehingga butuh pembelokan arah aliran lelehan tertentu yang seringkali juga
berakibat pada terbentukan weld line.
Sebagaimana diketahui bahwa pembelokan arah aliran lelehan menghasilkan
ketebalan dinding yang berbeda, sehingga mengakibatkan terjadinya interupsi
dari aliran yang akan membentuk weld line.
Intinya
semua kondisi ini harus dipertimbangkan terutama menyangkut pola aliran lelehan
ketika mulai memasuki mold (celah cavity) yang pada giliranya keadaan ini akan
semakin mempersulit proses perancangan mold, karena semakin banyak pula
hambatan yang harus dihadapi (ketika Anda mendesain suatu artikel sebetulnya Anda
mendesain suatu mold), keputusan sulit dan kompromi terkadang harus dibuat
untuk mendapatkan solusi yang tepat.
2. Desain
tool dan konstruksinya
Sebagaimana
dinyatakan sebelumnya, bahwa desain tool harus mempertimbangkan desain part
atau artikel yang hendak dihasilkan. Sebuah artikel yang besar harus memiliki
gate yang banyak atau multi gate yang selanjutnya dapat berakibat pada
terbentukanya weld line. Jika
penampakan dan performa dari artikel akhir yang dihasilkan menjadi faktor yang
sangat kritikal, maka sesungguhnya weld line dapat dieliminasi dengan
penggunaan gate yang dilengkapi dengan valve dan sistem pemanasan ulang (hot runner) tepat pada saat aliran
lelehan hendak memasuki mold (celah cavity).
Pada
desain tool multi gate dan mold dingin, weld line akan sangat mudah sekali
muncul sehingga perlu untuk menjadi perhatian. Customer; desainer dan pembuat
mold harus bekerja bersama-sama untuk meyakinkan bahwa weld line hanya akan
muncul diarea yang tidak terlalu penting, baik secara visual maupun secara
performa. Jika hal ini tidak memungkinkan maka akan lebih baik apabila
menerapkan tahapan atau proses post molding, seperti membor lubang secara
terpisah dengan bor konvensional apabila dibandingkan dengan membuat lubang
dengan pola mold yang lebih rumit.
Berita
baiknya adalah bahwasanya saat ini sudah tersedia suatu program computer yang
bisa menganalisa lelehan ketika memasuki mold (celah cavity) atau biasa dengan
aplikasi mold filling. Dengan menggunakan program ini desainer bisa mengetahui
dengan lebih pasti dimana kemungkinan weld line ini akan muncul, yang tentu
saja akan sangat susah apabila desainer mengetahuinya dengan cara trial
langsung di alat pemrosesan. Optimasi kekuatan dengan pemilihan lokasi gate
akan membantu mengarahkan aliran lelehan terutama ketika desain menghendaki
terjadinya suatu interupsi, hal ini memungkinkan desainer untuk kembali
menyatukan pola aliran lelehan dengan tepat.
Sumber : http://www.indopolimer.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar